Kamis, 24 September 2009

FUN HOME LEARNING

Bantu anak memecahkan masalah sendiri

RAPAT KELUARGA

bagi orangtua, rapat keluarga melatih sikap demokratis dan menekan kecenderungan otoriter. sedangkan bagi anak, rapat keluarga adalah ajang latihan diskusi, mengemukakan pendapat, menyusun argumen dan menganalisis solusi yang paling masuk akal dan bisa diterima semua pihak.

bahan rapat keluarga bisa apa aja: dari rencana liburan, pembagian kerja saat pembantu mudik, bahkan rencana berhemat saat keuangan keluarga mepet. perhatikan contoh berikut!

nia: pa, di rumah nadia ada kolam ikan. bagus banget! ada air mancurnya juga pa!

deo: iya pa, bikin juga dong. masa kita gak punya kolam?!

papa: bisa saja sih kita bisa buat kolam. tapi banyak yang perlu disiapkan. coba panggil mama. kita bicarakan sama-sama. (anak-anak memanggil mama)

nia: mama setuju kan kita punya kolam? bagus lho ma..

deo: nggak susah lagi bikinnya. tinggal panggil tukang jadi deh.

mama: iya nggak sulit, tapi tetap harus dipikirkan. desainnya siapa yang buat?

nia: aku bisa ma, nanti dibetulkan ya?

mama: boleh. terus yang bayar tukang, semen, dll? papa... kok diam aja sih?

papa: oke deh, tapi kolamnya jangan gede-gede ya! terus kalau tukangnya mulai kerja siapa yang mengawasi?

mama: mama deh. tapi siapa yang ke toko material? mama malas ke toko material!

papa: gampanglah, nanti papa yang beli lalu kalau sudah papa hitung biayanya.

deo: nah gitu dong..

papa: eh tunggu dulu, nanti siapa yang bertanggung jawab menguras kolam dan memberi makan ikan?

nia: aku bisa kasih makan ikan! pagi sebelum sekolah dan sore setelah pulang les.

deo: lho, aku yang menguras? ih curaaaaaaaang! nguras kan berat dan tidak mudah! capek, tahu!

mama: tapi kolam memang harus dikuras kan?

papa: deo punya usul?

deo: hmmmm... ada! bagaimana kalau kolamnya diberikan pompa filter saja?

papa: yah biayanya nambah dong?

deo: ya iya sih. tapikan ngurasnya jadi seminggu sekali. terus pakai giliran ya, jangan aku terus!

nia: dijadwal gitu?

deo: iyalah! nih ya misalnya minggu ini aku dan mama. minggu depan kamu dan papa. jadi bergantian deh. biar semua bisa mendapatkan tugas!

mama: waaaah nambah kerjaan mama saja?

deo: yah jangan gitu dong ma.. kan kalau kolamnya jadi mama juga senan melihat ikan-ikannya.



untuk membangun tradisi rapat keluarga:
  • biasakan "mendengar aktif" usul anak, memancing usulan anak lewat pertanyaan terbuka agar opini anak muncul secara alami, tidak menyorongkan pendapat pribadi.
  • semua orang harus punya hak berpendapat. jangan sampai ada pendapat yang dipaksakan.
  • buatlah keputusan yang jelas dan dapat dipahami semua orang. terutama jika menyangkut pembagian tugas (seperti contoh di atas).
  • tetapkan hak dan kewajiban sesuai kemampuan secara logis. dalam contoh di atas, tidak logis membebankan tugas pembuatan dan pembiayaan kolam pada anak. sebaiknya cukup fair bila seluruh penghuni (yang ikut menikmati keindahan kolam) ikut mengurus kolam.

bagian tersulit rapat keluarga adalah memulainya. perlu kesungguhan orangtua untuk mendengarkan usulan anak dengan jawaban klise: tidak punya waktu, sibuk, tak punya uang. jawaban seperti ini meniadakan ruang untuk diskusi.



SUMBER: Sitaresmi (Parents Guide)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar